Akhrinya sampai juga di penghujung tahun dimana 120 puisi dari ANTHOLOGY POETRY – NAKUPENDA selesai, suatu pencapaian yang mana konsistensi diperlukan meski jujur saja, ini sangat sulit dilakukan karena dalam dua bulan terkahir saya sangat disibukan dengan berbagai hal, dan menjadi tantangan yang saya pikir bakal sulit untuk diselesaikan. Namun, saya ingin mengacungkan jempol kepada diri saya sendiri karena berhasil menjaga konsistensi ini, selama setahun penuh. Tema yang diangkat memang masih terkesan lebai apalagi masih seputar sakit hati atau patah hati. Mostly, sekitar 80 persen dari isi Anthology Poetry ini hanya seputar sakit hati saja, entah kenapa masih saja susah move on dari tema in. ahahah Tetapi sebuah pencapaian ini tentu saja bukan lahir tanpa adanya niat yang besar juga dari dalam diri. BACA JUGA: PUISI HATI YANG PATAH Di awal sebelum memulai proyek ini saya sempat cemas karena banyaknya pertanyaan yang terus bermunculan di otak saya, apakah saya mampu konsisten? ...

Sampailah kita di hari terakhir tahun 2020 ini, tahun dimana banyak sekali cobaan yang menimpa kita, dimulai dari virus corona yang semakin menggila dimana-mana hingga membuat banyak rencana, kegiatan, atau apapun itu menjadi terkendala.   Namun, patut tetap kita syukuri juga karena sepanjang tahun 2020 ini bukan saja hal-hal yang menyesakan yang kita alami namun ada juga hal-hal bahagia yang kita alami, oleh karena itu saya sengaja membuat tulisan yang merangkum semua aktivitas yhagn saya lalui sepanjang tahun 2020 ini.   Tentunya, dengan judul ‘ Kaleidoskop 2020 By Bryan Nakupenda ’ saya akan berusaha membagikan segala yang baik yang saya alami kepada teman-teman pembaca, and here we goooo!   Januari - Acara syukuran tahun baru Keluarga besar BLOK AB PERUM PITOBY ALAK - Ibadah syukuran dojo sekaligus natal bersama - Mengikuti acara natal bersama keluarga Besar PENGPROV PERKEMI dan PENGPROV PASI NTT   Februari - Tes Kesehatan di Prodia dalam ...

Entah berapa orang yang sudah berkomentar tentang gaya bahasa dan penulisan saya di blog ini, yang katanya tidak bagus atau kurang baik, seolah tak menyukai penulisan yang saya tulis, namun dibelakangnya mereka menyukai tulisan saya secara diam-diam. Hmm… saya jadi bingung kenapa mereka berkomentar seperti itu.  Ahaha Hari minggu, 15 November 2020, saya bersama teman-teman grup daging babi, haha itulah nama grup whatsapp saya dan teman-teman. Nama grup ini memang sedikit nyentrik karena hobi si admin yakni teman saya Reno yang suka makan daging babi.   Grup ini awalnya hanya sebuah iseng supaya bisa ngumpul-ngumpul sambil makan-makan, tapi akhirnya malah jadi grup keakraban teman bangku sekolah dasar. Hmm… Jadi, pada tanggal itu kami semua anggota grup daging babi yakni saya, Reno, Andi, Melky, Rio, Revita, Yuli dan Andi, berangkat pagi-pagi dari lokasi tempat kami kumpul menuju ke Pelabuhan Tenau untuk berangkat ke Pulau Semau yang berada di seberang pulau Timor. BACA JUGA: ...

Siang panas menyengat tubuh dan kepala, kaki pun ikut perih namun tidak menghentikan langkah kami untuk mencari suasana kebersamaan, kami menyebutnya Squad Daging Babi atau squad manusia tukang makan daging, semua yang enak-enak pasti dilahap. Grup ini terbentuk sejak bulan Juni tahun lalu, dimana pertama kali kami jalan bareng untuk pergi makan Se’I Babi di Baun ,   waktu itu sih baru berempat tapi kini jadi berlima dengan bergabungnya teman kami Rio. Ok, lanjut, jadi siang yang panas pada 1 november kemarin membuat teman kami Reno jadi pengen berendam, kebetulan memang semua anggota grup lagi pada free alias tidak ada halangan, jadinya kami bersepakat untuk pergi berendam. BACA JUGA: SEI BAUN PUNYA CERITA Awalnya ingin ke Café Rumah Kebun di Penkase-Oeleta, eh, tapi bujubuset dah, terlalu rame disana, kayaknya dua kampung lagi berlibur disana, haha padahal kolamnya tidak terlalu besar. Akhirnya kami bersepakat untuk pergi berenang di Gua Kristal, Bolok. Jadi, beberapa ha...

Mengisahkan tentang Jiu Jitae, seorang siswa SMA yang berpenampilan lemah tiba-tiba diundang untuk bergabung ke kelas pertarungan oleh seniornya. Dengan tubuhnya yang lemah dia akhirnya masuk ke dunia pertarungan itu dengan bantuan Jiu Jitsu (salah satu aliran beladiri yang sedang terkenal saat ini). Bagaimana kisahnya? Ayokk kita baca sama-sama manhwa webtoon terbaru yang baru saja terbit pada 17 Oktober 2020 lalu di webtoon bahasa Indonesia. Fight Class 3 atau 격기 3 반 ( Gyeoggi 3 Ban /  Gyeok Gi 3 Ban ) ini merupakan mahakarya dari Lee-Hak ( 이학 ) atau Ihak atau 2hakkk yang mana telah rilis sejak 17 Oktober 2017 di Naver Comic . Jadi, perilisan komik ini dalam versi bahasa Indonesia bisa jadi ada kesengajaan yang telah direncanakan agar sesuai dengan tanggal perilisan di Naver Comic. Komik ini sendiri pada versi berbahasa Korea-nya telah sampai pada chapter 83 dengan judul Magnetisme dan masih terus berlanjut. Bagi yang penasaran bagaimana kisahnya bisa langsung membaca...

Beberapa hari belakangan ini senang sekali mendengar lagu-lagu awal 2000an, mulai dari Jason Mraz, Greenday, Simple plan, Linkin Park,  dan lainnnya. Terasa sekali nostalgia masa remaja saya, dimana dulu sering download lagu bajakan atau beli cd bajakan di pasar senggol, salah satu pasar yang letaknya di emperan toko tepatnya diantara Toko Matahari dan Toko Restu Ibu di Jalan Siliwangi. Simple Plan Oh, iya, perbuatan mendownload atau beli cd bajakan tentunya bukan perbuatan baik ya, tapi saat itu masih remaja jadi kebetulan saja saya juga belum paham terkait efek yang didapatkan penyanyi, pencipta lagu, dan semua pihak yang terlibat dalam lahirnya sebuah karya berupa lagu dari membeli atau mendownload lagu bajakan. Yah, kembali ke nostalgia yang tercipta tanpa disengaja tatkala beberapa hari yang lalu, di sore yang sanagat gabut itu, dimana entah kenapa hati pengen karaokean padahal suara saya fales abis, HAHAHA akhirnya mulailah nyetel lagu andalan zaman smp dan sma dulu. Lagu...