TAPALEUK KE PULAU SEMAU!

Entah berapa orang yang sudah berkomentar tentang gaya bahasa dan penulisan saya di blog ini, yang katanya tidak bagus atau kurang baik, seolah tak menyukai penulisan yang saya tulis, namun dibelakangnya mereka menyukai tulisan saya secara diam-diam.

Hmm… saya jadi bingung kenapa mereka berkomentar seperti itu. Ahaha

Hari minggu, 15 November 2020, saya bersama teman-teman grup daging babi, haha itulah nama grup whatsapp saya dan teman-teman. Nama grup ini memang sedikit nyentrik karena hobi si admin yakni teman saya Reno yang suka makan daging babi.

 


Grup ini awalnya hanya sebuah iseng supaya bisa ngumpul-ngumpul sambil makan-makan, tapi akhirnya malah jadi grup keakraban teman bangku sekolah dasar. Hmm…

Jadi, pada tanggal itu kami semua anggota grup daging babi yakni saya, Reno, Andi, Melky, Rio, Revita, Yuli dan Andi, berangkat pagi-pagi dari lokasi tempat kami kumpul menuju ke Pelabuhan Tenau untuk berangkat ke Pulau Semau yang berada di seberang pulau Timor.

BACA JUGA: BERENDAM DI GUA KRISTAL!

Sedikit mengingat momen sebelum keberangkatan kami untuk liburan di Pulau Semau, di malam sebelumnya kami sempat duduk berembuk untuk berangkat ke Pulau Semau, mulai mencari kontak pemilik perahu yang bisa digunakan hingga bagaimana nanti kami akan berangkat dan berlibur disana. Singkat cerita, jam 7 pagi-pagi kami sudah berangkat menggunakan perahu kecil yang sudah kami charter di malam sebelumnya, kami berangkat dan bersandar di Pelabuhan Hansisi kurang lebih jam 7.30 pagi, lumayan cepat untuk arus yang bisa dibilang kurang bersahabat.


 


Selain perahu kecil seperti yang kami tumpangi tentu kita juga bisa berangkat ke Pulau semau menggunakan kapal feri namun karena kapal feri dijadwalkan lepas jam 10 pagi maka kami sepakat untuk tidak ingin membuang waktu secara percuma dengan menunggu keberangkatan kapal feri jadi kami menggunakan perahu kecil saja.

Sesampainya di Pelabuhan Hansisi kami tidak menunggu lama, langsung berangkat ke lokasi tujuan wisata yakni Pantai Liman, namun tidak lupa untuk singgah sebentar di kerabat yang ada di Pulau Semau ini untuk sekadar minum teh hangat sebelum menempuh perjalanan panjang menuju ke pantainya.

BACA JUGA: LIBURAN DADAKAN,DIANCAM PACAR!

Perjalanan panjang pun berlangsung selama kurang lebih sekitar dua jam dari Pelabuhan Hansisi menuju ke Pantai Liman, karena letak pantainya lumayan jauh dan jalan yang memang tidak semua baik sehingga waktu yang kami habiskan diperjalanan lumayan lama. Namun, semua terbayar lunas ketika perjalanan ini dinikmati dan juga ketika sampai di tempat atau lokasi wisata Pantai Liman.

Terbayar lunas bukan main. Meski saat sampai di Pantai Liman jam menunjukan hamper jam 12 siang namun yang namanya rasa puas terbayarkan penuh, kami menikmati pemandangan pantai yang kebetulan sedang sepi karena ternyata kami adalah pengunjung pertama yang sampai di pantai ini. berfoto ria, entah mengambil selfie, atau wifie bersama semua teman-teman.







 

Tidak lupa juga untuk menanjaki bukit kecil yang menjadi salah satu spot foto orang-orang kala berkunjung ke pantai ini, bukit kecil yang tidak terlalu menanjak namun cukup membuat diri lelah karena harus menanjak saat sedang panas-panasnya. HAHAHA

Kurang lebih kami berada di pantai ini, pengennya mandi sejenak menikmati ombak dan desirannya namun arus yang cukup keras menunjukan tidak menunjukan itikad baiknya pada kami, HAHAHA sekadar info saja yang kami dapatkan dari warga setempat bahwa pantai ini berhadapan langsung dengan Laut Sawu sehingga ombaknya lumayan deras.

BACA JUGA: HUTAN MANGROVE KOTA KUPANG!

Setelah selesai berfoto ria dan menikmati keindahan alam, akhirnya kami pun berniat ke pantai selanjutnya yakni Pantai Otan, yang merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Pulau Semau ini, apalagi lokasi pantai Otan ini ternyata adalah salah satu asset pribadi dari Bapak Gubernur NTT saat ini yakni, Bapak Viktor ‘Bungtilu’Laiskodat.

  


Sehabis dari sana kami berniat mencari makan namun harus terhambat karena makanan yang dijual di Pantai Otan tidak tersedia lagi alias sudah habis. HAHAHA memang nasib kurang baik, akhirnya kami langsung bergegas ke Pelabuhan Hansisi untuk pulang ke Kupang kembali.

Jam 4 sore kami sudah sampai di Pelabuhan Tenau dan kami pun menyantap makan di sekitaran Pelabuhan dan bersantai sambil menikmati sunset yagn cukup memukau kami pada hari itu. Ada sedikit kekecawaan memang karena tidak sempat singgah di Pantai Uinian, namun mau dibilang apa lagi.

Yang patut disyukuri adalah menikmati momen bersama ini dan mengenal bagaimana Tuhan itu luar biasa dalam membuat keindahan alam. Satu pengalaman yang berharga karena dari perjalanan ini kami menjadi lebih saling mengenal dan bisa lebih saling memahami.

Ada yang bobroknya minta ampun, ada yang mengongnya minta ampun, bahkan ada yang ah, sudahlah…HAHAHA

- Bryan Nakupenda

Post a Comment

0 Comments