BERENDAM DI GUA KRISTAL!

Siang panas menyengat tubuh dan kepala, kaki pun ikut perih namun tidak menghentikan langkah kami untuk mencari suasana kebersamaan, kami menyebutnya Squad Daging Babi atau squad manusia tukang makan daging, semua yang enak-enak pasti dilahap.

Grup ini terbentuk sejak bulan Juni tahun lalu, dimana pertama kali kami jalan bareng untuk pergi makan Se’I Babi di Baun, waktu itu sih baru berempat tapi kini jadi berlima dengan bergabungnya teman kami Rio.

Ok, lanjut, jadi siang yang panas pada 1 november kemarin membuat teman kami Reno jadi pengen berendam, kebetulan memang semua anggota grup lagi pada free alias tidak ada halangan, jadinya kami bersepakat untuk pergi berendam.

BACA JUGA: SEI BAUN PUNYA CERITA

Awalnya ingin ke Café Rumah Kebun di Penkase-Oeleta, eh, tapi bujubuset dah, terlalu rame disana, kayaknya dua kampung lagi berlibur disana, haha padahal kolamnya tidak terlalu besar. Akhirnya kami bersepakat untuk pergi berenang di Gua Kristal, Bolok.

Jadi, beberapa hari sebelumnya saya, Reno, Andi dan Melky sudah pergi berendam disana tapi waktu itu kurang puas, karena keburu gelap. Dan hari ini pun kami pergi berendam disana lagi. Hahaha tapi kalau sebelumnya kami lupa mendokumentasikan, kali ini kami tidak ingin lupa mendokumentasikan.

 





 

Sesampainya disana, kebetulan sekali ternyata Gua Kristalnya lagi kosong, jadi deh langsung mendokumentasikan alias foto-foto dulu sebelum berendam. Dengan membayar biaya seratus ribu rupiah kita sudah bisa dapat penerangan dan foto yang bagus.

Penerangan ini bertujuan membuat Gua Kristal tampak menarik di foto hasil jepretan, selain itu membuat aktivitas di Gua Kristal juga lebih aman karena sejatinya gua tersebut tidak ada penerangan kecuali dari mulut gua saja.

BACA JUGA: INDAHNYA GUA KRISTAL!

Selesai berendam sekitar tiga jam lebih kami akhirnya kami pulang, namun karena rasa lapar yang lumayan menggoda perut, akhirnya kami pergi berjemur di dermaga tenau, sembari menikmati sinar senja.

 
 

Hari yang menyenangkan, selain tentu waktu bersama yang kami habiskan bersama kami juga menguatkan ikatan persaudaraan kami. Karena sejak lulus sekolah dasar memang kami jarang kumpul bareng dan baru tahun ini saja kami lebih sering kumpul bareng.

Semoga persaudaraan ini tetap kuat, sampai kapan dimana kami tua nanti.

- Bryan Nakupenda


Post a Comment

0 Comments