Kedukaan dan Kesukaan yang Tak Terpisahkan
Sebuah puisi ku tuliskan untuk perasaan yang seringkali hadir dalam bentuk saling bertolak belakang. Suka dan duka, dua hal yang semestinya tak terpisahkan dalam perjalanan hidup kita. Ya, dalam hidup kita ini. Semestinya hubungan manusia saling terkoneksi satu sama lain.

src: ilustrasi cat dan dog as 'Rasa dan Karsa'
Dalam hubungan manusia, perasaan seringkali datang secara bersamaan antara kebahagiaan dan kesedihan, antara harapan dan realita yang tak sesuai, dan antara rasa cinta yang tulus dengan ketidakpastian. Semua itu adalah bagian yang tak terpisahkan, semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang akan membentuk kita, dan karena itulah sesuatu yang tak bisa kita hindari.
Rasa dan Karsa sebagai Pelarian atas Perasaan yang Bertolak Belakang
Puisi Rasa dan Karsa menggambarkan perasaanku, yang datang dengan berbagai cuacanya, kadang penuh kebahagiaan, namun tak luput juga membawa duka. Meski demikian, duka dan suka adalah dua sisi yang tak terpisahkan. Kita tidak bisa memisahkan kedua perasaan tersebut, karena keduanya hadir untuk memberi warna dan makna dalam hidup kita. Setiap rasa yang datang adalah bagian dari proses jalan hidup kita, meskipun ada saat dimana perasaan ini saling bertentangan. Rasa dan karsa adalah pelarian bagi perasaan yang saling berkebalikan, namun tetap terikat dalam satu kesatuan.
Baca juga: Terima Kasih: Sebuah Perjalanan Refleksi dan Syukur
Rasa dan Karsa untuk Menutup Egoisme dalam Hubungan
Karsa, sebagai niat atau keputusan, hadir sebagai jawaban untuk keegoisan. Dalam tiap hubungan, kita sering kali dihadapkan pada pilihan antara mempertahankan diri atau berkompromi dengan orang lain. Meski lebih sering kali yang namanya perasaan dan keinginan itu tak bisa sepaham, karsa mendorong kita untuk tetap bertahan, untuk tidak memutuskan ikatan, meski banyak hal lain yang membuat kita ragu. Karsa hadir menjadi kekuatan baru agar hubungan yang ada tetap bertahan bahkan saat ada banyak ketidaksepahaman yang menerpa.
Menghargai Perbedaan dan Komitmen dalam Rasa dan Karsa
Banyak pesan dalam puisi ini untuk dalam setiap hubungan, rasa dan karsa bisa bekerja sama untuk menjaga setiap ikatan yang ada. Meskipun keduanya adalah dua mata koin yang bertentangan, keduanya saling melengkapi.
Dalam rasa dan karsa, kita belajar untuk menerima perbedaan, berkompromi, dan bertumbuh bersama. Dengan memahami bahwa rasa dan karsa adalah dua hal yang tak terpisahkan, kita bisa lebih bijak dalam menghadapi perasaan dan mengambil keputusan yang tepat dalam hubungan. Dalam setiap lika-liku kehidupan, keduanya akan selalu hadir untuk menunjukkan makna sejati dari cinta, pengorbanan, dan kebersamaan.
Baca juga: Manusia: Sebuah Refleksi Kehidupan dan Makna Diri
Rasa dan Karsa
Dari mana datangnya percaya diri itu
Dari mana datangnya rasa curiga itu
Dari mana?
Sesungguhnya, kau dan aku
Hanyalah sebuah ikatan fana di dunia ini
Tak ada yang abadi
Hari ini suka, esok tidak
Hari ini luka, esok bisa tidak
Hari esok bosan, hari ini tidak
Hari esok sopan, hari ini tidak
Semua tergantung
Tergantung sikap seperti apa yang ingin kau tunjukan
Tergantung kasihmu padaku
Tergantung cintamu padaku
Tergantung tulusmu padaku
Tergantung
Tergantung
Dan tergantung
Aku pun, tidak menyesali
Jika kau pun tak ingin disekitarku
Jika kau pun tak ingin dipelukku
Jika kau pun tak ingin kugenggam
Aku tak memaksa
Tak akan memaksamu
- Bryan Nakupenda
Nikmati juga puisi lainnnya
- Bryan Nakupenda
0 Comments
Silakan berkomentar secara bijak atau sesuai topik pembahasan...