Jadilah Manusia: Puisi tentang Adab, Kehidupan, dan Harapan

meratapi keadilan yang kau idamkan, nyatanya semua hanya ilusi...


Kadang rasanya capek melihat manusia zaman now. Banyak yang lupa bagaimana caranya menjadi manusia yang punya adab. Banyak yang lebih suka saling menjatuhkan daripada saling mengingatkan. Saling menghakimi, saling menyakiti, seolah merasa paling benar tanpa pernah mau tahu atau paham orang lain.

Padahal menjadi manusia yang baik itu sebenarnya sonde susah. Cukup tahu batas, tahu diri, tahu sopan santun, dan punya hati buat mengerti orang lain. Tapi ya gitu, susah diaplikasikan, yang sederhana malah sering dilupakan. Banyak yang lebih pilih pamer kebenaran diri sendiri daripada belajar buat lebih rendah hati dengan sesama.

Puisi tentang kemanusiaan dan kehidupan oleh Bryan Nakupenda

src: unsplash

Rasa jengkel menumpuk. Bukan karena manusia bisa salah, itu wajar, tapi karena banyak yang sama sekali sonde mau berubah. Sonde ada usaha buat introspeksi. Sonde ada keinginan buat jadi lebih baik. Hidup cuma buat menyalahkan, bukan buat memperbaiki.

Dari situ, beta buat sebuah puisi. Bukan cuma buat curhat, tapi sebagai pengingat. Jadi pengingat ketika katong semua masih bisa jadi manusia yang lebih baik, asal mau. Puisi ini lahir dari rasa kecewa bersamaan juga dengan harapan. Harapan kalau masih ada yang peduli, masih ada yang mau mengerti pentingnya adab, dan masih ada yang berani menjadi manusia yang lebih membumi, bukan yang melayang di awang-awang kesombongan.

Baca juga: Puisi 3 desember tentang ibu, istri dan anak

Jadilah Manusia...

Mawar yang cantik rupawan, 

tak bisa melindungi dirinya dari dipetik 

meski telah melindungi diri dengan duri-duri yang tajam.

Harimau yang terkenal ganas pun 

tak bisa melindungi dirinya dari pemangsa.

Semua hal di dunia ini selalu saja dirusaki oleh kita, manusia.

Ada yang baik, ada yang buruk. 

Semua dijalani tanpa disadari 

hingga akhirnya 

hal yang dulunya terlihat baik-baik saja 

telah berubah menjadi hal yang buruk.

Perusak segala, itulah manusia.

Menjadi manusia tentu tidak mudah. 

Kadang kita merusak, 

kadang kita memperbaiki, 

kadang kita merawat.

Tentu selalu ada kontra dalam kehidupan ini.

Tapi usahakanlah

menjadi manusia yang tahu adab,

karena peradaban yang baik

dimulai dari diri manusia itu sendiri dalam menjaga adab.

Tidak usah terlalu larut 

dalam hidup yang menurutmu membosankan 

hingga akhirnya 

malah merugikan diri sendiri 

dan 

orang lain.

Jadilah manusia! 

Bukan berarti semena-mena atau sembrono.

Jadilah manusia!

Utamkanlah adab diatas segalanya.

Jadilah manusia!

Lawanlah semua hal buruk yang tentu bisa kau tahan.

Menjadi manusia yang membumi lebih baik dibanding menjadi manusia yang melayang di bulan...

- Bryan Nakupenda

Meratapi Keadilan yang Kau Idamkan

Sebuah puisi reflektif tentang adab, kemanusiaan, dan realita hidup oleh Bryan Nakupenda.

Post a Comment

0 Comments