
src: Ilustrasi Monolog Ayah dan Anak
Awal yang Tak Pernah Terbayangkan
Menikmati waktu bersama seseorang yang bahkan beberapa tahun yang lalu belum kepikiran namanya, seperti apa tawanya, seperti apa tingkah lakunya, seperti apa wujudnya. Seseorang yang dibilang orang-orang masih di awang-awang.
Sonde pernah terbayang dalam beta punya pikiran akan bersama dengamu. Ya, beta sonde pernah mengira bahwa makhluk kecil nan imut itu akan menjadi teman bermain. Selalu ceria dan penuh cerita hidupnya, meski dia sendiri sonde pernah bisa menceritakan ulang kisahnya.
Gambaran Seorang Pejuang Kecil
Seorang lelaki, kecil, kuat dan tangguh nampaknya, ya, itu gambaran yang dia munculkan tatkala beta selalu menghabiskan waktu bersamanya. Namanya Kai Smith, seorang calon petarung dunia fana ini, sedang menikmati masa dimana dia pun sendiri takkan mengingatnya.
Harapan dan Kasih Seorang Ayah
Kasih dan sayang hanyalah sebuah ungkapan rasa bangga akan dia, yang bisa beta berikan kepadanya. Tidak ada kata takut, itu yang beta harapkan, tidak ada rasa malu berlebihan, itu juga yang beta harapkan. Semua yang terbaik selalu menjadi harapannya beta untukmu.
Namun, dunia ini keras ya, nak. Jangan kau lengah karena hidup tidak pernah akan memberikanmu kesempatan untuk menikmatinya, kecuali kamu sudah paham bagaimana rasanya bersyukur di atas segala kekurangan dan kelebihan hidupmu yang kau lalui.
Privilege, pasti ada.
Memilikimu Adalah Kebanggaan Terbesar
Hal-hal bahagia yang mungkin beta sonde pernah rasa, sonde seutuhnya akan kamu lalui juga. Tentu, ada cerita berbeda antara perjalanan hidup kita berdua. Kau dengan keceriaan yang beta banggakan, beta dengan rasa syukur yang tinggi akan semua kebaikan yang telah beta lalui.
Tentu, memilikimu adalah kebanggaan.
Terbesar.
Terbaik.
Terdahsyat yang pernah beta alami.
Apalagi ibumu, istriku.
Dia sangat bahagia jika dibandingkan dengan ketika mendapatkan apapun yang dia impikan.
Beta Tidak Akan Memaksakan Mimpi
Tentu cerita ini masih akan panjang jalannya.
Kamu baru akan berusia tiga tahun di bulan depan, kamu juga baru akan menjadi lebih mengenal dunia setelahnya.
Jadi, beta tidak akan memasang target hidup yang tinggi pada dirimu.
Karena beta hanya ingin kamu jadi orang yang luar biasa tanpa beta paksakan.
Itu yang beta impikan.
Melihat kamu berhasil dalam hidup melebihi beta, bahkan melebihi ibumu.
Saatnya Kamu Menulis Kisahmu Sendiri
Ibumu dan beta sudah punya kisah hidup.
Sekarang akan beta biarkan kamu buat ceritamu sendiri.
Tuliskan kisahmu di tiap lembaran hidup dengan indah, penuh melodi suka dan duka, penuh pilu dan bahagia, jangan kawatir tidak akan ada yang akan menyakitimu kecuali Tuhan Yesus.
Ya, Tuhan Yesus.
Ketika kamu jauh darinya, beta yakin kamu tidak akan lebih dari Ibumu dan beta.
Jadi, peganglah Tuhan Allahmu terlebih dahulu sebelum Tuhan Allahmu mencerai-beraikan dirimu.
Monolog Hati Seorang Ayah
Ini hanya sebuah monolog isi hati.
Bukan cerita bernada. Bukan pula kisah romansa ayah dan anak.
Beta hanya menceritakan semoga yang kau harapkan nanti di hidup adalah apa yang beta cita-citakan juga. Semoga tawamu dalam menghadapi dunia lebih lebar dibandingkanku. Semoga rasa sedih yang menerpamu bukanlah penghalang hidup.
Buatlah jembatan dan tangga penopang yang bisa menjadikanmu manusia hebat, kelak.
Nak, I Love You!
- Bryan Nakupenda
0 Comments
Silakan berkomentar secara bijak atau sesuai topik pembahasan...