
src: WhatsApp Image
Merasa hidupmu kurang sukses dibandingkan orang lain, cobalah untuk memiliki pegangan hidup atau sebuah pemikiran sederhana “sekalipun saya tidak menjadi orang sukses setidaknya tidak menyulitkan kehidupan orang lain”.
Sederhana sih namun kalimat tersebut susah dijalankan dan diamalkan oleh banyak dari kita. Seringkali kegagalan dalam hidup kita membawa kita pada keegoisan diri kita yang ketika kita gagal kita cenderung akan menjadi pribadi yang akan mencari kebahagiaan diri dengan cara melihat orang lain tidak bahagia.
"Sederhana namun kalimat yang tepat untuk setiap kita mau hidup jadi lebih baik, misal kamu tidak berhasil meraih apa yang kamu impikan ingatlah bahwa kamu sebenarnya hanyalah gagal meraihnya bukan gagal dalam berusaha. Seperti burung ketika hinggap pada setiap batang kayu tidak pernah meragukan sayapnya sehingga ia tidak takut."
Begitulah hidupmu berjalan seharusnya tanpa memikirkan apa yang kamu buat orang lain tidak bahagia, let it be, let it flow-lah kalau bahasa gaulnya. Kita harus belajar bagaimana menjadi sebuah ta* yang tetap mengapung di sungai yang jernih. Walau banyak yang menghindar tapi kita tidak perlu memedulikan apa yang orang lain pikirkan apalagi memikirkan apa yang orang katakan padahal mereka belum tentu mengenal kita.

src: WhatsApp Image
Jadi, ketika gagal. Usahakanlah untuk tetap bahagia tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dalam hidupmu. Ini bukan pengajaran. Ini hanya celotehan saja, untuk kita sama-sama belajar jadi lebih baik dalam menanggapi kegagalan dalam hidup. Karena terkadang hidup itu semenjengkelkan itu.
"Kita bukan pusat dari dunia ini. Ketika kita gagal ada yang tidak memedulikan kita, jadi tidak usah dipikirkan."
Ketika kita terlalu peduli pada apa yang akan dunia katakan terhadap kita, kita bakal menjadi orang bisa menyakiti orang lain hanya demi memuaskan rasa bahagia ketika kita terlalu peduli pada dunia yang fana ini.
Baca juga: Cerita anak 90an: Inner Child yang kembali!
Iya. Itulah kenyataan pahit akan dunia ini, memang kejam, ketika berhasil mereka memuji kita bak pahlawan. Ketika kita gagal, mereka jugalah yang akan menjadi terdepan dalam menyakiti perasaan kita. Tidak ada yang istimewa dalam diri kita
Semua pahit dan buruk dalam perjalanan hidup kita bukanlah sebuah akhir, hari-hari ini kamu sering menangis bisa saja minggu depannya kamu akan tertawa dan terus tersenyum karena berkat-berkat yang tidak kita duga.
Seharian ini kita menertawakan berbagai hal indah yang kita dapati, bisa saja malamnya kita pulang kembali ke kamar kita dan menangisi kegagalan kita. Jadi, cukupkanlah diri kita pada berkat yang kita dapatkan dari yang Maha Kuasa.
"Belajar mensyukuri hidup meski kadang hidup tidak baik-baik saja, tapi setidaknya menikmatinya menjadikan hidupmu menjadi lebih indah tanpa membuat orang lain susah" - Bryan Nakupenda
Syukuri saja, baik dan buruk hidupmu hanyalah soal bagaimana kita menghadapi dunia ini. Ketika kita berpikir dunia ini kejam, yah, tentu saja, dunia akan terlihat sangat kejam dalam kacamatamu. Ketika kita selalu mau menghargai baik buruknya hidup kita, yah, tentu saja, rasa syukur akan selalu menjadi berkat terbaik yang bisa kau syukuri dalam bagaimana pun hidupmu berjalan.
Baca juga: Self Motive: Sudahkah dirimu bersyukur?
Jadilah kuat.
Jadilah hebat.
Tidak perlu iri.
Tidak perlu merasa sakit.
Tidak perlu merasa hina.
Tidak usah dan tidak perlu.
Semua tahu kok, kamu hanya manusia biasa. Manusia normal yang memiliki segudang kelemahan dalam hidup ini.
Jangan sok keras.
Jangan sok tangguh.
Jangan sok jagoan.
Semua punya batas sabar.
Kamu bukan pusat dunia.
Maka jadilah manusia sebagaimana semestinya.
Tidak perlu membuat orang lain kesulitan hanya karena kegagalanmu.
- Bryan Nakupenda
0 Comments
Silakan berkomentar secara bijak atau sesuai topik pembahasan...