Makna di Balik Luka dan Kecewa
Puisi “Ceritaku Puisiku, Jadilah...” karyaku, yang merupakan sebuah refleksi yang mendalam tentang luka, perjuangan, dan transformasi diri. Melalui bait-bait yang penuh emosi, saya mengajak pembaca semua untuk menyusuri jalan hidup yang dipenuhi dengan banyaknya rasa kecewa, kehilangan, dan keterasingan. Ada perasaan ditinggalkan, disalahpahami, bahkan diremehkan oleh banyak orang, perasaan tersebut mungkin pernah dirasakan oleh banyak dari kita.
(lettzai ferrante / unsplash)
Namun, di balik setiap luka yang ingin saya ceritakan melalui puisi ini, terselip kekuatan untuk bangkit. Puisi ini bukan hanya tentang kepedihan, tetapi juga tentang seseorang yang penuh keberanian untuk mau berubah dan bertumbuh. Tentang bagaimana seseorang yang pernah dianggap tidak berharga justru mampu menjelma menjadi cahaya bagi orang lain yang membutuhkan cahaya. Inilah kisah perjalanan yang dari jatuh hingga kembali berdiri, dari gelap menuju terang.
Setiap kata dalam di puisi ini saya gambarkan dengan konflik batin yang kuat dan nyata. Saya yang masih pemula dalam membuat puisi ini hanya berusaha menumpahkan isi hati karena diremehkan, saya mencoba memberi pesan kepada kita semua bahwa kita berhak menemukan kekuatan di balik luka, dan menjadi pribadi yang lebih tangguh dan lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
Baca juga: Memahami & Dipahami
Kata-kata seperti “Jadilah kamu!” di akhir puisi adalah seruan semangat yang sangat personal ditujukan kepada kita yang sedang terpuruk. Ajakan tersebut untuk kita mau berdamai dengan masa lalu dan menjadi versi terbaik dari diri kita, bukan demi orang lain, tetapi demi kebahagiaan dan harga diri pribadi.
Puisi “Ceritaku Puisiku, Jadilah...”
Jadilah...
Banyak terjadi di antara kita
Yang layak dibenamkan
Yang meyakinkan ditinggalkan
Tidak ada yang mampu
Seolah semua kisah kasih dan kisah baik tidak ada artinya
Semua pertolongan digerakkan, digalakkan, dilaksanakan
Namun sedih, kesal, kalut yang didapatkan
Tidak ada rasa kecewa yang nampak, tidak ada rasa haru ataupun duka
Peduli tetapi tidak untuk kalian yang tidak tahu rasanya
Semua menjauh, semua menyakiti, semua tidak memedulikan
Semuanya, tanpa terkecuali
Sampai pada saat di mana kamu, dia, atau siapapun tidak peduli sepenuhnya lagi
Berlari tinggalkan semua jalan yang penuh duri
Menghindari segala belukar
Terpaan angin yang keras
Hingga menjadi pribadi yang jauh berbeda
Tidak seperti apa yang orang lain bayangkan
Karena sesungguhnya tidak ada yang mustahil
Meski banyak yang meremehkan dan terus berusaha menjatuhkan
Semua rasa kalut, kesal dan sedih yang pernah menumpuk
Buanglah dan tinggalkanlah kesemuanya itu
Dan jadikanlah sebagai pengalaman indah bisa dikisahkan
Sebagai kekuatan baru bahwa pribadi ini
Pribadi yang pernah terjatuh hingga tergeletak
Pribadi yang pernah dihina dan dianggap sampah
Pribadi yang dulunya dianggap tidak ada apa-apanya
Kini telah menjadi sebuah cahaya
Kini telah menjadi terang
Kini telah menjadi bintang
Bahagia, ceria dan cerah di wajah yang dulu pernah suram
Jadilah pribadi yang menghargai setiap tetesan keringat
Jadilah pribadi yang tahu menghormati setiap duka
Jadilah pribadi yang juga memberi kekuatan pada siapapun yang membutuhkan
Jadilah kamu!
- Bryan Nakupenda
Baca juga: Jadilah Manusia: Puisi tentang Adab, Kehidupan, dan Harapan
Baca Puisi Lainnya yang Penuh Makna
- Bryan Nakupenda

0 Comments
Silakan berkomentar secara bijak atau sesuai topik pembahasan...