Puisi Anthology Nakupenda: September Bagian 9-10 - Kisah Cinta dan Waktu

September Ceria dan Puisi Anthology Nakupenda

September ceria — Semoga berkah bagi kita yang mencari rezeki selama pandemi Covid-19 ini, semoga yang sakit bisa sembuh, semoga yang sedang mengerjar cita-cita bisa tergapai, yang sedang mengikuti tes cpns atau yang sedang mencari pekerjaan semangat ya. Jangan mudah menyerah, jangan mengeluh, terus minta pada Tuhanmu. Ia kan menjawabmu dengan caranya yang ajaib.
Bunga Aster

src: illustrasi my original artwork bunga aster

Baca juga: Puisi: Hati yang Patah (2010)

Kenangan Manis di Bulan September

September ini penuh cerita, bagiku ini adalah salah satu bulan bersejarah. Kenapa? Karena di bulan ini aku menjadi seorang juara di PON XIX, bulan September ini membentuk satu rangkaian indah dalam hidupku berturut-turut dari bersama bulan Juli dan Agustus kemarin.

Bulan September menjadi bulan bersejarah bagiku—karena aku menjadi juara di PON XIX. Salah satu momen yang membentuk rangkaian indah dalam hidupku.

Kembali ke Anthology Puisi Nakupenda

Okay, itu sedikit cerita singkat tentang bulan September, di artikel pertama bulan September kali ini saya akan kembali membagikan Anthology Poetry Nakupenda-ku yang telah lama tidak aku update di blogku ini, jadi tanpa basa-basi mari kita baca kembali puisi saya ayng telah saya rilis sebelumnya di wattpad.

Anthology Poetry 9. Walau Badai…

Walau badai masalah
terus menerjang sekalipun
aku 'kan tetap bersama denganmu selamanya
walau berat sekalipun
akan kulakukan yang terbaik
'tuk tetap memilikimu...

Aku akan membuatmu bahagia
meski kini
kau belum menemukan bahagia itu
kaulah cinta terakhirku,
cinta sejatiku,
cinta matiku,
hingga akhir ku menutup mata nanti
aku akan tetap mencintai

Pagiku 'kan indah jika bersamamu
malamku kan indah jika melihatmu disamping pembaringanku
aku akan melindungi dan menjagamu selamanya
meski berita buruk menimpa kita

- Bryan Nakupenda -

Anthology Poetry 10. Tak ada yang abadi

Waktu tak pernah mengerti
apa yang kau kejar
akan ia biarkan begitu saja
ia takkan peduli
kau mampu atau tidak
ia hanya akan berikan kamu kesempatan
untuk berusaha atau merelakan

Sekejam itu waktu menyiksamu
jika tak kau syukuri
kau 'kan tenggelam
dalam luka yang dalam
maafkanlah

Lihatlah duka ini
waktu mengizinkanmu menangisinya
menangislah sekuat tenagamu
hingga akhirnya kau lelah
hingga akhirnya kau capek
hingga akhirnya kau ingin menyerah

Lihatlah pelajaran yang kau dapat
waktu memberikanmu kesempatan
kepadamu untuk mempelajarinya
hingga kau mengerti
hingga kau memahami
hingga kau sadar

Tak ada yang abadi
di atas bumi dan di atas langit semesta ini

- Bryan Nakupenda -

Baca juga: Puisi: Hati yang Patah (2010) - Bagian 2

Penutup: Masih Banyak Sajak Menunggu Dibaca

Bagaimana? Ada yang tersentuh hatinya? Tidak ada, HAHAHA. Okay, jangan lupa untuk membaca anthology lainnya di wattpadku yah. Search aja Anthology Poetry Nakupenda atau kalau kawan-kawan juga ingin membaca sajak, tinggal search SAJAKUPENDA.

- Bryan Nakupenda

Puisi Cinta Abadi & Makna Waktu oleh Bryan Nakupenda

Menelusuri makna cinta sejati dan filosofi waktu dalam puisi-puisi karya Bryan Nakupenda: tentang kesetiaan, harapan, dan perjuangan.

Post a Comment

0 Comments