“...Senyum yang katanya obat bahagia terasa sangat pahit...”
![]() |
(suhail ra/unsplash) |
Sebuah penggalan sajak yang sempat saya tulis di tahun 2019 lalu. Entah darimana datangnya rasa percaya pada diri hingga hadirnya tulisan-tulisan ini, saya pun tidak tahu, yang pasti rasa penasaran lagi membuncah pada saat tulisan-tulisan ini dirangkai sangat tinggi.
Banyak pertanyaan setelah lewat beberapa waktu, kok bisa ya? Namun semuanya belum juga bisa terjawab.
Konsistensi? Benarkah?
Keseriusan? Serius.
Penasaran? Masa...
Hmmm...
Kesemuanya itu bisa jadi telah menjadi satu dan susah untuk beberapa saat dan tak bisa dipungkiri bahwa tulisan ini menandakan bahwa saya bisa, eh, saya pernah bisa... wkwkwk karena sungguh aneh ketika saat ini, rasa penasaran, konsistensi yang katanya adalah kunci dan keseriusan itu, semuanya sementara memudar.
Semoga saja bisa segera kembali, atau bisa dikatakan semoga secepatnya ada kerinduan untuk merangkai kata-kata lagi.
Selamat menikmati beberapa sajak saya yang pernah saya rangkum sebagai sebuah buku di wattpad.com dengan judul ‘SAJAKUPENDA’. Saya berharap teman-teman yang membacanya boleh memberikan beberapa dukungan juga seperti membagikannya dan memberikan vote/ bintang juga untuk tulisan saya yang lainnya di wattpad.
Satu
Ingat kita pernah terpuruk
Tersungkur dan hampir tak bisa berdiri
Kau pergi dengannya, aku mencari yang lain
Kebencian datang seperti daging busuk
Baunya menyengat dari dalam diri
Pikiran lelah, hati apalagi
Terus bertahan malah menyesakkan
Berpindah hati seolah pilihan akhir
Dan kita tersadar
Tak ada yang bisa mengerti
Tak ada yang mendukung
Tak ada yang bisa diajak berbagi
Kita kembali dan berpelukan
Kemarin hanya persinggahan
Bukan tujuan
Sebaik apa kita merencanakan
Seburuk apa kita dulu
Tuhan tetap mengatur semaunya
Kau dan aku adalah satu
- 2 Agustus 2019 -
Bryan Nakupenda
Ternyata...
Kita berawal dari pandangan
Tanpa sapa tanpa kata
Aku melirik kau enggan
Kupikir ini baik, nyatanya
Senyum yang katanya obat bahagia
Terasa sangat pahit
Dari kejauhan kau terlihat bahagia
Keraguan muncul dilubuk hati
Jantung berdetak cepat
Kala dirimu mendekat
Aduh, hatiku tak tenang
Kupikir aku telah jatuh cinta
Apakah yang harus kuperbuat?
Haruskah aku berkenalan dengannya?
Misal dia belum ada yang punya
Diriku akan menyodorkan tangan
Namun sekejap hatiku hancur
Kulihat ada yang melingkar
Aba-aba mundur terngiang
Ternyata kau sudah ada yang punya
- 2 Agustus 2019 -
Bryan Nakupenda
Bodoh
Baru kemarin panggil sayang
Hari ini tak saling kenal
Ada perhatian tak ada cinta
Ada hati tapi tak berperasaan
Jangan tanya aku kenapa
Padahal kau yang berulah
Sudahlah kita tak sama
Aku pejuang kau penjajah
Kau beri aku harap
Ternyata duka ku dapat
Kau beri aku senyum
Sedih ku rasa
Sekejam inikah penolakan
Jangan kau dustai aku
Aku sadar diri
Meski dunia memanggil bodoh
- 3 Agustus 2019 -
Bryan Nakupenda
0 Comments
Silakan berkomentar secara bijak atau sesuai topik pembahasan...