Ceritaku Puisiku: Tiga Puisi Desember tentang Ibu, Istri, dan Anak

Pada Desember 2021, beta merasa perlu menuangkan isi hati dalam bentuk puisi dan puisi tersebut lahir dari rasa syukur serta kebahagiaan yang mendalam. Waktu itu, beta rasa hidup begitu sempurna. Beta baru saja memasuki fase baru sebagai seorang suami, dan sonde lama kemudian, kabar paling bahagia sebagai seorang suami datang: beta akan jadi seorang ayah.

illustrasi baby boy gemas

src: dapat gambarnya dari fb

Sebagai seorang calon ayah yang sedang bahagia dan takut kehilangan rasa bahagia, dan setelah melalui berbagai macam cerita hidup, beta putuskan untuk buat puisi pendek sebagai ungkapan rasa bahagia.

Puisi pertama, "Ibu", adalah bentuk penghormatannya beta untuk sosok yang telah membesarkan dan mendidik beta tanpa lelah. Seorang perempuan tangguh yang kasih sayangnya tidak tergantikan. Beta mengenangnya dengan rasa haru, ahh...lebay, haha tapi benar adanya terutama saat menyadari bahwa sebentar lagi, istri pun juga akan menjadi seorang ibu—melanjutkan warisan cinta yang tulus itu.

Lalu, puisi kedua, "Cerita Singkat", beta persembahkan untuk istri tercinta. Ia adalah pujaan hati yang telah mengubahku perlahan, dengan kesabarannya, dengan cintanya. Bersamanya, aku merasa setiap hari adalah awal yang baru, penuh harapan dan kehangatan. Puisi ini adalah cerminan perubahan dalam beta pung diri sejak sudah hidup serumah seatap.

Dan puisi ketiga, "Pemberian Tuhan", adalah doa dan harapan untuk beta pung buah hati yang masih dalam kandungan. Hadiah dan berkat terbesar yang Tuhan titipkan. Dalam bait-baitnya, beta berusaha tumpahkan seluruh cinta dan harapan akan masa depan yang akan katong jalani bersama. Semoga beta bisa jadi ayah yang baik bagi dia nanti, yang belum ada namanya ini.

Ketiga puisi ini adalah pengingat akan Desember yang penuh cinta—bulan di mana beta pung hidup berubah dan dipenuhi cahaya. Rangkaian karya ini akan beta beri judul 'Tiga Puisi Desember', sebagai kenangan yang tak terlupakan dari awal bahagia yang terus tumbuh.

Ibu

Pribadi yang tidak bisa ditebak arah berpikirnya

Terkadang mudah untuk dibuat bahagia

Terkadang sulit untuk dipahami

Hati sekeras baja yang sulit ditembus

Namun bisa juga menjelma bak jeli lunak demi bahagianya anak-anak

Sosok Ibu, sosok yang tak tergantikan, takkan pernah tergantikan sampai kapanpun

Sakit, sedih dan kesusahan jarang ditampakkannya

Tempat curhat terbaik di dunia

Meski terkadang ada solusi yang diberikannya tak sesuai harapan dan ekspektasi kita

Namun, Ibu adalah seorang pendengar terbaik

Setiap apa yang kita diceritakan padanya selalu menjadi bahan bahagianya

Meski sekarang tidak sekuat masa mudamu lagi

Namun jiwamu yang penuh semangat itu akan kuingat selalu

Hingga kelak akan kuceritakan pada anak cucumu juga

Bahwa Ibu, aku bangga memiliki sosok tangguh sepertimu

Terima kasih untuk segalanya Ibu

Cerita Singkat

Hai, pujaan hati

Kau yang dulu ku damba kini telah menemani tiap malamku

Ada cerita unik yang ingin kuceritakan padamu sebelum terlelap

Bukan sebuah cerita indah namun juga bukan cerita sedih

Hanya kegelisahan hati yang ingin kubagikan

Ku harap kau dapat menerima

Tentang masa mudaku dan masa mudamu

Yang dulu sangat alay dan tidak bisa kubagikan

Aku menantikan saat kita seatap

Dan akhirnya kini bisa kubagikan

Jadi dengarlah,

Aku yang adalah seorang pemalu

Kini telah berubah drastis menjadi seorang yang berbeda

Aku yang adalah seorang emosian

Kini telah berubah menjadi seorang penyabar

Aku yang adalah seorang ceroboh

Kini berubah menjadi seorang yang penuh perencanaan

Duhai pujaan hatiku

Semuanya itu terjadi seiring berjalannya waktu

Waktu bersama denganmu

Yang banyak sekali kuhabiskan dan mengubahku

Perlahan demi perlahan

Duhai kekasihku

Ini terima kasihku padamu

Terimalah aku menjadi kekasihmu kini dan selamanya

Jangan ada dusta, jangan ada ingkar di antara kita

Aku tahu, kita untuk selamanya

Pemberian Tuhan

Bertumbuhlah dengan penuh ketangguhan

Jadilah harapan

Jadilah impian

Engkau wujud nyata setiap insan

Sehatlah dalam kalung jiwa

Kuatlah dalam palung roh

Jadilah terang

Jadilah kekuatan

Engkau adalah penantian yang dinanti

Kau adalah bahagiaku dan dia

Kau adalah senyuman yang tak bisa digambarkan

Kau adalah jawaban atas semua dahaga

Kau adalah aku

Kau adalah dia

Aku mencintaimu

- Bryan Nakupenda

Tiga Puisi Desember: Refleksi Cinta, Ibu, dan Harapan

Kumpulan puisi yang lahir dari rasa syukur seorang calon ayah—tentang ibu, cinta kepada pasangan, dan doa untuk buah hati.

Post a Comment

0 Comments