4 TIPS UNTUK MERAIH MIMPI SEBAGAI ATLET


Pernahkah diri kita mecita-citakan atau berangan untuk bisa menggapai sesuatu? Kapan? Masihkah kau mengingatnya? Terkadang sebagai manusia kita bisa melupakan mimpi dan cita-cita kita di masa lalu, namun tanpa kita sadari kita telah merencanakan kesuksesan kita ke langkah yang lebih baik. Mungkin kita tidak sadar tetapi yang membuat kita tetap ada dan eksis dalam kehidupan ini adalah impian dan cita-cita yang telah kita rencanakan itu.

Sebaliknya, adapun kita dulu hanya bermimpi dengan mengatakan akan menjadi seorang yang sukses, seorang yang ingin juara dalam kompetisi atau berimpian pergi ke tempat atau kota impian kita, dan karena ketekunan itu kita bisa mewujudkan impian itu di masa depan. Sayapun begitu, sebagai manusia normal melihat teman dan pacar bisa sampai ke Jepang jadi punya keinginan untuk pergi ke negara tersukses di dunia yakni Amerika, Aneh memang, tapi yah itulah cita-cita yang hanya berawal dari obrolan, yang terjadi tahun 2012 lalu sehabis pulang dari PON XVIII dan siapa sangka tahun 2017 kemarin impian itu benar terwujud, bukan jalan-jalan saja tapi untuk menjadi juara disana juga.

"Kita bisa saja sesumbar impian kita adalah ini dan itu, namun jika kita sendiri tidak eksis dan berusaha menggapainya, impian itu pun tetap hanya akan menjadi angan-angan atau angin lalu saja."

Pernahkah kita mendengar seorang juara dunia menjadi juara karena keberuntungan? Atau pernahkah kita melihat seorang anak bisa berjalan tanpa diajari? Semuanya butuh proses dan stimulan penting. Berikut adalah 4 (empat) tips dari saya tentang bagaimana meraih mimpi sebagai atlet? dan semoga tipsnya bisa bermanfaat bagi yang membaca yah.


1. Sugesti

Tips yang pertama adalah sugesti, sugesti adalah kata hati atau dorongan dari dalam diri kita untuk diri kita atau untuk orang lain yang bisa bernilai positif atau negatif, namun sugesti ini bisa ada setelah adanya niat dari dalam diri kita. Ketika kita sudah siap amak sugesti ini bisa bekerja dengan baik.

Sugesti ini adalah salah satu cara agar tetap eksis dan sukses. Banyak orang sukses di dunia ini berhasil menggapai impian dan cita-cita mereka karena berhasil mensugesti diri mereka sampai pada level dimana sugesti menyatu dengan darah dan daging mereka. 




Contohnya atlet renang Singapura Joseph Isaac Schooling yang berimpian menjuarai Olimpiade idolanya karena Michael Phelps asal Amerika Serikat. Dia menaruh impian juara olimpiade cabang olahraga renang dalam hati dan pikirannya setelah bertemudengan Phelps, dan siapa sangka karena impian dan kesuksesannya mensusgesti dirinya untuk menjadi lebih dari seorang Michael Phelps membuat dia berhasil mengalahkan Michael Phelps di Olimpiade Rio De Janeiro tahun 2016.

Sugesti ini pun bisa berasal dari dalam diri kita atau dari luar, Sugesti dari dalam adalah kekuatan terbesar yang ada dalam diri kita. Tetapi sugesti ini juga punya titik lemah yakni tingkat spiritualitas kita. Ketika diri kita sedang lemah kita bisa saja makin terpuruk jika kita tidak mempunyai tingkat spiritualitas yang besar, jika tingkat spiritualitas kita besar kita tidak mudah terpuruk setelah diterpa berbagai cobaan dan halangan. Sedangkan sugesti dari luar adalah ketika diri kita sedang terpuruk karena berbagai cobaan dan halangan kita bisa saja mendapat sugesti dari luar yakni dari orang-orang yang mencintai kita atau orang yang selalu peduli pada kita. Sugesti akan kuat ketika kita mempunyai hubungan yang baik dengan orang sekitar kita.

Jadi apakah impian, angan dan cita-cita kita akan terwujud jika kita berhasil mensugesti bahwa kita akan menggapainya? Tidak juga, kita akan benar-benar menggapainya jika kita memang sangat menginginkannya. 

Meskipun kita mengsugesti diri kita bahwa impian kita adalah untuk menjadi seorang juara Nasional namun kita tidak bekerja keras untuk menggapainya kita pun tetap hanya mengangankannya saja. Karena bercita-cita tanpa bekerja keras adalah dua hal yang saling bertolak belakang, namun ketika kita mampu untuk melakukan keduanya tentunya kesuksesan itu bukanlah hal yang mustahil.







2. Niat dan Kesungguhan

Kita menumbuhkan niat dari dalam diri kita untuk dijadikan sebagai cita-cita atau impian kita demi menjadi salah satu manusia yang berhasil, berhasil dalam membuat sejarah hidup kita. Dengan adanya niat menjadikan kita ingin menggapainya, tentunya tidak akan mudah untuk menggapainya namun semua tidak ada yang mustahil di dunia ini jika kita percaya bahwa kita bisa dan mampu. Disaat inilah kita mulai untuk mensugesti diri kita dan menguatkan niat untuk menggapai cita-cita kita.

Disaat kita sudah mulai menimbulkan niat dari dalam diri maka kita akan diuji lagi kesungguhan hati kita untuk mencapai cita-cita kita. Pada tahap ini tingkatkanlah kesungguhan kita juga dalam berusaha, karena tanpa adanya kesungguhan kita pun tahu benar bahwa impian hanyalah impian. Kesungguhan menjadikan kita pantas atau tidak memperjuangkan impian kita. Banyak orang berhasil mensugesti diri mereka sampai pada tahap ini namun namun kurangya niat menjadikan mereka belum berhasil ke tahap selanjutnya selain karena faktor internal bisa juga karena faktor eksternal. Pada tahap ini seorang pemimpi akan makin mengalami kendala. Seringkali banyak yang terlena keasyikan main game sehingga lupa bahwa impian yang sudah kita cita-citakan malah menjauh dari diri kita karena ketelodoran kita sendiri.
Tips terakhir adalah satu hal paling penting yaitu jangan lupa juga untuk selalu bekerja keras, karena disaat kesungguhan sedang diuji, disini muncul niat baru apakah kita akan menyerah pada mimpi kita atau kita harus memacu diri kita lebih baik lagi untuk bisa mendapatkannya. Banyak orang berpikir bahkan membenci seorang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi karena prestasi dan kehebatan mereka dalam sepakbola namun semua lupa bahwa kedua atlet tersebut mendedikasikan sebagian besar hidup mereka untuk menjadi yang tersukses dalam sepakbola.



Sebuah cita-cita yang timbul lewat niat yang kuat mensugesti diri kita, memaksa diri kita untuk mau bekerja lebih keras karena cita-cita itu terasa jauh, menguji kesungguhan kita disaat kita bisa saja menyerah pada cita-cita kita, namun keberhasilan itu masih saja belum kita dapatkan.

"Karena tidak ada hasil yang mengkhinati proses, kita bisa saja kuat dalam mensugesti diri atau menguatkan niat namun jika kita tidak menaruh cita-cita dan bekerja keras serta berpegang serta berserah pada-Nya kita hanyalah manusia lemah."


4. Berserah

Sekeras apapun kita berusaha meraih kesuksesan itu, semua itu hanyalah cita-cita yang hanya habis dibicarakan tanpa danya hasil, karena sesungguhnya kunci utama menuju kesuksesan adalah berserah. Niat, sugesti, kerja keras dan kesungguhan adalahh kunci pembuka. Berhasil atau tidaknya kita menggapai cita-cita kita adalah saat kita bisa membuka kunci pintu utama yakni berserah pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Karena impian kita untuk menjadikan kita semakin maju dan berkembang menuju kesuksesan bisa membuat kita sangat berambisi dan membutakan kita diri dan seringkali juga lewat berbagai rintangan menjadikan kita untuk harus berserah.
Kita tidak akan memiliki sejarah yang pantas untuk dikenang tidak memiliki arti apa-apa tanpa berdasar pada penyerahan diri total kepada Tuhan. Semua kendala, semua halangan dan semua rintangan ada untuk selalu mengingatkan kita pada Dia sang pemilik kehidupan. Siapapun kita, apapun impian dan cita-cita kita, tidak menjadikan kita hebat tanpa hadirnya Tuhan.

Impian itu relatif, hari ini kita ingin menjadi peserta dalam sebuah lomba lari, besoknya bisa saja ingin menjadi yang terdepan dalam lomba lari tersebut, tugas kita adalah berusaha dengan selalu menghadirkan energy positif tanpa melihat gonggongan atau teriakan penonton karena dukungan pun hari ini bermakna positif besoknya negatif. Jadilah seorang pekerja yang takut akan Tuhan. Tuhan Memberkati !


*) Source image: Google.com

Post a Comment

0 Comments