Medsos yang menjadi momok!

Dibuat pakai Microsoft Design

 

Sebuah tidak mungkin menjadi mungkin yang tak terduga.

Banyak kelemahan dan banyak kekurangan dalam setiap pribadi. Ya, itu yang saya yakini hingga saat ini dalam proses pendewasaan diri. Namun, dalam proses ini pun banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain untuk menjatuhkan diri kita.

Ya, itu benar adanya. Itu realita dalam kehidupan yang tidak bisa kita pungkiri karena hakekatnya manusia itu adalah industri dari kehidupannya sendiri. Industri untuk mejadikan dirinya lebih baik dari orang lain. Industri untuk menjadikan dirinya lebih wah dalam segala hal.

Entahlah, apa itu pencapaian? Apa itu keberhasilan? Apa itu kesuksesan?

Semua itu bisa saja hanya nirwana yang menjadi kelabu karena kita begitu terobsesi. Pencapaian yang hakiki yang selalu kita kejar, keberhasilan yang tidak membuat kita puas ketika kita meraihnya, kesuksesan yang hanya agar kita dapat pujian memukau dari berbagai pihak.

Atas segala hal itu kita menjadi lupa diri tatkala rasa haus validasi terus bergelora apalagi di era medsos yang kian hari makin menjadi-jadi. Entah itu dari tiktok, youtube, instagram, facebook atau medsos lainnya. Semua aspek kehidupan kita menjadi bahan validasi kita terhadap orang lain, atau sebaliknya.

Kadang hidup ini tidak bisa menjadikan kita kuat hanya karena ingin diakui, tetapi bisa menjadi kambing hitam atas kegagalan kita dalam meraih kesuksesan hidup. Kita menyalahkan diri kita lebih besar dibandingkan orang lain yang menilai kita dari luar.

Kita sedang kesulitan namun dimata orang lain kita sedang bahagia.

Ketika kita bahagia bisa saja dimata orang lain kita terlihat sombong.

Baik dan tidaknya kita sekarang bisa menjadi batu sandungan kita sendiri.

The power of internet saat ini sangat mengerikan, membagi-bagikan kebahagiaan seakan-akan itu adalah hal lumrah yang harus dilakukan. Mengerikan!!!

Ah.. tapi atas semua hal itu saya menyadari bahwa tidak ada hal yang tidak menjadi masalah ketika kita sudah berpikir bahwa hal tersebut akan menjadi masalah. Lucu, bisa jadi. Kita hanya harus berpikir tenang dalam setiap tarikan nafas kita.

Semua aspek baik buruk itu hanya akan menjadi perkara ketika kita sendiri telah berhenti untuk bahagia, toh jika diri kita sendiri bahagia tidak membuat diri kita berkekurangan. Justru dengan kita bahagia terus menerus menjadikan diri kita serba berkelebihan dan tidak kekurangan apapun.

Bukan main pikiran picik licik busuk bisa menjadikan kita lemah dan tak berdaya. Dalam sekejap hal yang tak mungkin bisa menjadi mungkin hanya karena kita telah kalah dalam hal berpikir positif.

Yah, itu benar.

Kita telah rela membagikan aspek hidup kita tapi tidak menjadikan kita pribadi yang baik dimata orang lain, tapi kita juga harus belajar menerima bahwa ada hal negatif dan positif tatkala kita membagikan aspek hidup kita.

Ngalor ngidul ini makin lama makan kesana makin kesini.

Wkwk

Hanya sebuah curahan hati singkat sih ini.

Melihat dunia sosmed yang makin lama makin keras aja.

Bukannya membantu pengembangan diri namun malah menjadi alat atau media untuk menghakimi orang lain.

Dulu ada the power of kepepet tapi sekarang ada juga the power of netizen. Wkwkwk

Dunia berputar begitu cepat, teknologi pun juga. Anak yang dulunya bocil klereng sekarang pada ngurus anak. Yang dulunya sibuk main gaple sekarang sibuk main slot.

Waduh.. bahaya sosmed gak habis fikri dah sekarang.

Itulah sebuah ketidakmungkinan yang bisa menjadi kemungkinan yang tak terduga.

Hal-hal yang dulu diluar ekspektasi kini bisa menjadi hal lumrah, bisa menjadi hal yang makin kesini makin biasa saja dimata masyarakat. Hal-hal yang dulunya tabu makin kesini makin biasa saja.

Internet dan segala kepolosan, sosmed dan segala justice warrior-nya.

Beda sosmed beda iklim dan suasananya.

Ada yang bilang twitter itu relate sama kehidupan karena dunia perbacotan.

Ada yang bilang instagram itu medsos untuk flexing.

Ada yang bilang youtube itu tempat meraup duit.

Tiba-tiba muncul tiktok dengan segala macam video singkatnya yang hari-harinya pasti ada saja yang menjadi trending dan tidak ada tidak habisnya.

Gilllaaa!!!!

Waduh..keresahan ini kek makin hari makin aneh aja.

Wkwkwk

Pada akhirnya sih, saya mengambil kesimpulan bahwa internet dan medsos dalam tahun-tahun belakangan ini memang menjadi momok menakutkan karena bukan saja menjadi media berinteraksi tetapi juga menjadi media saling menjatuhkan, saling menyakiti, saling melukai walau disadari benar bahwa ketikan jari jemari kita belum tentu sesuai dengan perilaku kita, belum tentu sesuai sama bibir mulut kita ketika berhadapan dengan yang dibahas dan belum tentu juga semua hal yang ada di internet itu adalah nyata.

Mari berintrospeksi diri menjadi lebih baik dalam menjalani dunia persosmedan dan internet, belajar waras ajalah pokoknya. Semoga internet tidak menyakiti kita tetapi menjadikan kita semakin lebih baik lagi dalam bersosialmedia.

:D

- Bryan Nakupenda

 

Post a Comment

0 Comments