Ceritaku Puisiku, Duka dan Cerita

Duka, menyakitkan hati, membunuh rasa, mematikan raga, meruntuhkan dunia, memisahkan yang bersama. Tidak ada pahit yang akan terasa di kopi ketika mendengar atau melihat orang yang kita saying meninggalkan kita. Kita, ya, hanya seonggok daging tak berdaya dalam sebuah cerita yang tak berakhir bahagia untuk satu chapter dalam hidup kita.

(unsplash/ sasha freemind)


Chapter selanjutnya mungkin bisa kita perbaiki, bisa kita naungi dengan rasa bahagia, bisa kita bumbui dengan sukacita, yang kata orang, ‘selalu ada pelangi indah sehabis hujan’. Nyatanya perasaan sakit yang dirasakan hati tak terbalas dan tak bisa menjadi obat atas pilu yang menghujam hati.

Duka dan cerita, suka dan kenangan. Dua arah angin yang akan saling mengisi setiap kekosongan yang kita alami dalam hidup kita. Baiklah, sepertinya sudah saatnya kita belajar untuk menjadi lebih kuat dari sebelum-sebelumnya.

Bryan Nakupenda


Post a Comment

0 Comments