Sajakupenda, Tiga sajak kerinduan

Tiga buah sajak dalam Sajakupenda ini dipersembahkan untuk orang-orang yang merindukan orang terkasihnya namun fisiknya tak bisa digenggam dan tak bisa dipeluk lagi, kepergian dan kesedihan yang menyentuh sanubari perlahan mengoyak rasa percaya diri dan terus secara perlahan menghantui mimpi yang sebenarnya indah menjadi tak indah.

(unsplash/ ellenqin)


Rasa sedih, suka, dan duka menjadi satu dan terpelihari dengan baik saat rasa rindu memuncak dalam-dalam, terkadang sepatah kata yang keluar dari bibir mulut pun tak bisa menggambarkan betapa kerinduan itu kekuatannya sangat kuat.

Hanya sajak ini yang bisa saya berikan pada mereka yang merindukan orang terkasih, semoga bisa menjadi obat rindu. Mari mengingat setiap momen yang telah kita lalui bersama rang terkasih dengan membaca dan merasakan sajak ini dalam hati kita yang penuh dengan rasa kerinduan itu.


KAU

Katanya rindu kenapa hari ini tidak

Katanya sayang kenapa hati gelisah

Katanya aku pujaanmu hatimu, nyatanya tidak

Separah itukah sikapmu?

Aku masih berharap

Kau tak peduli

Katanya aku bintang kau rembulan

Katanya aku madu kau lebahnya

Katanya aku bahagiamu, nyatanya tidak

Tak kusangka kau pergi

Kau mengabaikanku

Aku sabar menanti

Sebesar apapun aku menaruh harap

Kau teguh 'tuk berpaling

Aku tersiksa, kau bahagia

Aku melihat ke depan

Kau tak inginkanku lagi

Aku menyerah, kau meninggalkan

Duka tak berbalasa, suka tak inginkan

- 8 Agustus 2019 -


PUJANGGA

Perjuanganku tuk dapatkanmu

Penuh liku

Ditolak dan dihina banyak orang

Salah satunya

Kebaikanku tak perlu kau balas

Kemarahanku slalu ku simpan sendiri

Aku hanya berbagi dengan yang diatas

Bagiku doa adalah cara terbaik

Bingkai sesal takkan kutunjukan

Cukup potret bahagiaku

Bayang gagalpun tidak

Demi utuhnya hubungan kita

Aku bukanlah pujangga

Dan kau bukanlah Juliet

Aku punya cara tersendiri

Dan kau tahu itu

Aku 'kan menunjukan caranya

Cukup terima saja

Agar kau tahu ini bukti

Bahwa kau selalu dihatiku

Mereka tak tahu tentangku

Aku bukanlah sang pemurah hati

Aku sang pencinta

Yang hanya menjadi milikmu

- 9 Agustus 2019 -


MERINDUKANMU

Adakah kasih yang kau sembunyikan

Hingga kau tega melakukan ini

Kau pikir aku tak sakit hati


Lututku lemas tak berdaya

Serasa ingin menyusulmu

Tapi aku berusaha untuk tegar


Banyak kisah manis bersamamu

Jejak kasihmu padaku

Begitu terasa dalam sanubari


Tak ayal hati memberontak

Mendengar kau pergi

Kata maaf dariku seolah tak ada gunanya


Tersadar aku akan parasmu

Hanya bisa kulihat lewat potret

Aku menangis tersedu-sedu


Bakal berat menjalani diawal

Kuharap Tuhan bisa mengembalikanmu

Aku merindukanmu


- 13 Agustus 2019 -


Bryan Nakupenda


Post a Comment

0 Comments