SENSEI BARNABAS: JUARA MENCIPTAKAN JUARA!

Latihan perdana Dojo SD Gmit Airnona 1


Terkadang dalam hidup ini kita tidak pernah tahu akan ke arah mana Tuhan kan membawa kita? Bisa saja ke selatan, ke utara atau malah diam di tempat saja. Cobaan pun seakan tidak bisa menjauh dari kita, jika kita memilih ke arah barat dia mengikuti, ke timur pun juga sama. Seperti halnya sebuah koin yang dua sisinya saling melengkapi, ada baik dan ada juga buruknya.

Ini cerita pendekku tentang jalan yang penuh lika liku tak karuan untuk bisa menjadi juara dunia, ku harap. Karena ada alasan besar yang menghadang di depan yakni harus memiliki sebuah tempat latihan atau sebuah dojo. Bukan perkara mudah untuk memiliki sebuah dojo, namun senseiku sensei Barnabas terus saja memaksa dan mau tidak mau harus memiliki karena telah dijadikan syarat untuk bisa bertanding di Kejuaraan Dunia yang akan datang.

Kendala lainnya yakni setelah memiliki tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja dong, awalnya kupikir dengan kesadaran diri dan rasa memiliki yang tinggi bisa menuntunku dalam melatih anak-anak kecil di dojo tapi tidak semudah itu ternyata.

Memiliki sebuah dojo bisa saja dojo tersebut terlantar oleh sebab itu harusnya bukan hanya rasa memiliki dojo saja yang membuat dojo tersebut bertahan namun rasa tanggung jawab terhadap dojo dan prestasi yang harus di utamakan.

Lihat, ada dojo-dojo yang telah berdiri lama namun harus tenggelam dalam  karena tidak adanya rasa tanggung jawab pelatih terhadap dojonya dan juga prestasi dojonya. Mudah saja mendirikan dojo tapi mudah juga untuk larut dalam kegagalan.

Sensei Barnabas dalam melayani aku dan teman-teman yang dianggapnya pembangkang karena belum memiliki dojo berpesan bahwa sudah seharusnya dan sepantasnya seorang juara melahirkan seorang juara, namun itu tidak mudah. Tetapi beliau selalu mencontohkan dirinya yang menjadi juara dan menciptakan juara juga.

Dengan latihan yang rutin, semoga dojo SD Gmit Airnona 1 yang baru saja aku dirikan, semoga bisa menjadi salah satu dojo penyumbang medali di PON suatu saat nanti. Aku berharap tentunya.

Karena, JUARA HARUS MENCIPTAKAN JUARA ADALAH MUTLAK!!!!

Itulah jalan ninja yang sensei Barnabas ajarkan. Ucapan yang keluar dari bibir mulut beliau saat kami enam belas orang atlet kempo yang ingin menjadi juara dunia menghadap beliau di rumahnya pagi-pagi sekali.

Meski harus di marahi, di bentak, di caci-maki habis-habisan namun pendapat beliau memang pada posisi yang tepat, kami belum siap sehingga belum mendirikan dojo. Sehingga dengan syarat tidak bisa ikut kejuaraan dunia ini menjadikan kami sadar bahwa yang bisa menolong Provinsi Nusa Tenggara Timur di kemudian hari hanyalah kami yang pernah menjadi atlet. Tentu ada alasan khusus, yakni karena beliau menganggap bahwa pelatih dojo yang pernah jadi atlet tentu punya pengalaman yang lebih sehingga bisa membantu lebih baik dalam menciptakan atlet berprestasi. Tidak ada yang mustahil, asal tidak ada yang menyerah, pesan lain dari sensei Barnabas.

- Bryan Nakupenda


Post a Comment

0 Comments