TUHAN YESUS BAIK!

Salah satu bagian paling emosional dalam hidup saya adalah ketika hampir saja terkena Drop Out dari kampus setahun yang lalu, saat itu harapan besar keluarga dan pacar pada saya seolah menjadi beban yang sangat besar. Sempat putus asa untuk harus berusaha maju dan melanjutkan kuliah atau mundur dan memilih mendaftar kuliah ulang.

Pilihan yang sulit karena di mata keluarga untuk menjadi orang yang lebih baik haruslah dengan gelar sarjana artinya kuliah adalah harga mati dan ada stigma seolah kalau berhenti kuliah di tengah jalan adalah haram hukumnya.

Memang benar, saya sebagai anak yang paling di andalkan di dalam rumah seolah harus menjadi sempurna dan menjadi roll model bagi adik-adiknya makanya tidak boleh sampai putus kuliah, padahal setiap malam sejak saya dinyatakan gagal lolos seleksi timnas Sea Games cabor Kempo, saya stress dan selalu bertanya pada diri sendiri, harus kemana nih langkah selanjutnya? Bahkan banyak pertanyaan lainnya yang tidak bisa saya jawab, seperti orang gila bertanya trus jawab sendirilah pokoknya.

Saya sudah sampai pada titik dimana, ok, cukup, dengan tabungan yang saya milik saya akan mendaftar ulang di jurusan lain yang juga saya sukai yakni pendidikan olahraga namun pada universitas yang sedang naik daun yakni Universitas PGRI.


Semua usaha saya lakukan mulai dari mencari informasi hingga saya siap untuk berkuliah ulang, rambut sudah dibotakin, ikut seleksi masuk universitas, segala macam, hingga pada suatu ketika saya di bujuk mama saya untuk pergi menemui pejabat di kampus lama saya yang bisa menolong saya. Begitu pun beberapa hari kemudian pacara saya juga memaksa saya untuk pergi mencari solusi.

Men, sebagai orang yang sering grogi atau bisa dibilang gagu dalam berbicara, ini bisa jadi langkah yang baik atau bisa juga tidak. Namun, setelah berdoa saya akhirnya memutuskan untuk pergi dan astaga PUJI TUHAN YESUS sekali, saya benar-benar di tolong.

Saya dengan segala ke-grogi-an saya berusaha mengutarakan isi hati saya dan pak sekretaris jurusan saya akhirnya mau menolong saya, namun satu orang yang paling berjasa adalah Pak SAM NAFFIE, men, beliau sangat baik sehingga melalui beliau nih ya, saya bisa regis dan dibuatkan cuti mundur. Dan melanjutkan kuliah.

Waktu itu saya pikir saya bodoh, seandainya memilih untuk tidak melanjutkan kuliah, karena setelahnya kampus Universitas PGRI menjadi bermasalah dan banyak mahasiswa yang terkendala. PUJI TUHAN YESUS, sekali lagi saya ucapkan. Karena rasa stress saya yang saya rasakan akhirnya bisa hilang setelah selesai regis untuk semester berikutnya.

Dan yang paling saya ingat dari masa ini yakni saya sampai sudah membakar KRS dan KHS saya, sangking stressnya saya. Tapi memang Tuhan punya rencana lain buat saya sehingga Ia mengijinkan saya unutk lanjut kuliah.

Dan tentu saja, setiap hari saya stress itu, doa saya pada Tuhan hanya satu yakni kenapa harus saya?, hingga akhirnya saya sadar ternyata Tuhan punya rencana yang lain buat saya, karena seandainya di semester empat itu saya memaksa untuk kuliah setelah pulang dari seleksi pelatnas maka bisa jadi saya terkena Drop Out karena nilai pasti anjlok, alasannya karena banyaknya izin tidak masuk perkuliahan.

Terima kasih untuk dua orang yang paling mendukung saya dan selalu percaya bahwa selalu ada jalan, selalu percaya pada Tuhan Yesus dan jangan tinggalkan dia apapun yang terjadi. Terima kasih MAMA, Terima kasih pacarku.

Post a Comment

0 Comments