TAPALEUK KE PANTAI OEBALI

Kemarin baru saja jalan-jalan ke Pantai Oebali, salah satu pantai dengan daya tarik yang sangat memikat. Pantai ini berada di Kabupaten Kupang.

Jalan-jalan kali ini saya dan pacar tidak sendiri karena kami juga pergi bersama teman-teman atlet kempo lainnya. Karena rasa penat yang berlebihanlah sehingga kami pun memutuskan untuk jalan-jalan padahal kalau mau dibilang kami cukup lelah dengan latihan kami.

Porsi dan intensitas latihan cukup menyiksa kam, apalagi kami sudah mulai kembali berlatih mempersiapkan diri menghadapi PON XIX 2016 ini sejak bulan November lalu.

Yah, setiap kali kami latihan pasti kami butuh yang namanya merefresh semangat juang. Dan kalau bukan jalan-jalan sambil menikmati pemandangan entah pegunungan atau pantai dengan suara semilirnya mungkin akan sama saja.

Hiburan seperti ini biasanya bukan datang karena inisiatif pelatih namun karena inisiatif kami sendiri. Sudah menjadi kebiasaan saya dan pacar saja sih sebenarnya, namun karena sedang dalam masa pelatihan sehingga yah penting juga untuk menjaga kekompakan tim dengan jalan-jalan bersama.

Singkatnya, kami berangkat dari hotel tempat kami menginap yakni Hotel Swiss-Bellin Kristal Kupang langsung menuju pantai imi, tentunya lewat jalur yang lumayan jauh, yang memakan waktu hingga hampir satu jam dari Kota Kupang. Melewati dengan track yang lumayan rusak saat masuk di desa Sumlili.



Kami datang membawa pacar masing-masing, saya juga termasuk, kebetulan sekali karena pacar saya juga termasuk atlet dalam tim yang sama. Teman saya Marcel dengan pacarnya, Dani dan pacarnya dan teman-teman lain juga tidak mau kalah.

Saya sih sebenarnya tipe orang yang lebih suka melihat-melihat keindahan alam dan mengambil gambar keindahan alam, namun pacar saya tidak. Hahaha kqmi banyak menghabiskan waktu dengan berfoto bersama selama disana.

Oh, iya, lupa. Pantai Oebali ini ada dua sisi, sisi pertama sisi pantai yang disajikan hamparan pasir lembut nan luas, biasanya yang menggunakan motor Kawasaki KLX suka nge-track disini. Dan sisi kedua adalah sisi bebatuan alias, cuman bebatuan yang biasanya dipakai oleh wisatawan sebagai tempat berfoto.

Satu yang menarik dari pantai ini adalah kami seolah dihipnotis dengan keindahannya yang menawan. Sisi lembut dan sisi kerasnya, bisa menjadi tempat untuk merefleksikan diri. Desiran ombak keras khas arus pantai selatan juga mewarnai gambaran keindahan pantai ini.

Sungguh jalan-jalan yang menarik, pengalaman baru bagi kami semua yang baru pertama kali berkunjung ke pantai ini.

Satu yang membuat jalan-jalan ke pantai ini bakal saya ingat selalu adalah saya bertemu dengan teman sekolah dasar saya bernama Albertino Batukh. Dan dia sedang bekerja jadi kang parkir perahu dan juga kendaraan para pengunjung.

- Bryan Nakupenda


 

 

  


 

 

Post a Comment

0 Comments